Rabu, 11 April 2012

Blue Tomorrow Chapter 1


Tittle             : Blue Tomorrow
Author          : @FuadhaUmi
Cast              :~Taeyeon
                       ~Jessica
                       ~Yoona
                       ~Tiffany
                       ~Donghae

Blue Tomorrow Chapter 1
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

‘CKLEKK’
Bunyi sesaat kim taeyeon membuka pintu kamarnya. Ia adalah anak dari seorang pengusaha kaya kebangsaan korea, ummanya sudah meninggal ketika ia berumur 5 tahun. Sehingga dia belum pernah merasakan keluarga, appanya yang selalu pergi bekerja, berangkat pagi-pagi sekali dan pulang malam. Namun, disamping semua itu, taeyeon mempunyai banyak teman, yoona, Jessica, dan tiffany, dia juga anak yang disukai banyak orang karena parasnya yang imut, mungil, dan ceria.
Yoona adalah anak dari keluarga bermarga Lim, dia anak yang cantik, cerdas, dan juga pandai menari. Ummanya memiliki butik di pusat kota incheon, appanya seorang pelatih atlit berenang terkenal di korea.
Jessica, anak ini bermarga jung. Jessica anak yang paling centil diantara semuanya, dia juga seperti taeyeon, ummanya sudah meninggal, tapi berbeda. Umma taeyeon meninggal ketika taeyeon masih berumur 5 tahun, sedangkan umma Jessica meninggal ketik Jessica berumur 10 tahun. Namun, karna kekurangan diantara mereka, mereka dapat bersahabat dengan sangat akrab.
Yang terakhir tiffany. Tiffany merupakan anak yang beruntung, keluarganya merupakan keluarga bahagia. Appa tiffany bukanlah seorang pengusaha ataupun pelatih atlit, appa bersama umma tiffany memiliki sebuah restoran. Karena itulah mereka sering berkumpul, dan itulah yang sering dikatakan oleh taeyeon, yoona, dan Jessica.
Taeyeon, yoona, Jessica, dan tiffany. Mereka semua adalah anak tunggal, mereka selalu bersama kemanapun mereka pergi. Bahkan, kadang-kadang kalau ada acara keluarga disalah satu keluarga diantara mereka, dia akan mengajak mereka dan mengenalkan kepada keluarga mereka. Sungguh persahabatan yag sangat indah. Dan dari sinilah ceritanya akan dimulai…


‘CKLEKK’
Bunyi sesaat kim taeyeon membuka pintu kamarnya. “hoamm, pagi appa..” taeyeon menutupi matanya dengan tangan karena terkena sinar matahari pagi yang begitu cerah. “mianhae taeyeon sayang, pagi ini appa tak bisa menemanimu sarapan, appa buru-buru akan ada meeting penting pagi ini”, “tapi appa____” belum selesai taeyeon bicara appanya sudah pergi meninggalkannya, ia mengerucutkan bibir sambil membuang nafas ‘selalu itu yang appa katakana padaku, kapan aku bisa merasakan hangatnya seorang appa’ rintih taeyeon dalam hati. Dia berjalan ke ruang makan, dilihatnya sebuah memo

Untuk anak appa tersayang
“maafkan appa nak, besok appa akan cari pembantu untuk memasak sarapan, untuk saat ini kamu bisa sarapan di resto milik temanmu ya sayang”
                                                                                                                      Your dad J

“huh, memang selalu begitu kan?” taeyeon memasukan memo itu ke saku baju tidurnya.
‘TINN TINN TINNNN!!’
Suara klakson mobil berbunyi, itu suara klakson dari mobil merah tanpa atap yang begitu mewah milik yoona, dia sudah bersama sica, mereka memasuki rumah bertingkat warna putih dengan pelataran yang begitu luas ditengannya terdapat air mancur kecil yang menengahi jalan yang ada dihalaman rumah taeyeon. “kim taeyeon! Ayo keluar, cepat!!! Sepertinya kita akan terlambat” teriak yoona sambil melihat jam tangannya. “masukk saja, aku ada didalam” teriak taeyeon, namun sepertinya mereka tak mendengar teriakan taeyeon, karena ketika taeyeon teriak mereka malah asik cekekekan diluar sana entah apa yang dibicarakan. Taeyeon pun segera bergegas mandi. Setelah selesai, ia mengambil seragamnya, seragamnya berkemeja putih lengan pendek dengan mengenakan rompi you can see biru donker, dasi kotak-kotak pink putih dan rok diatas lutut berwarna seperti dasinya. Taeyeon kelihatan sangat imut dengan seragam itu, rambutnya yang dikucir dua terlihat begitu aegyo.

‘TIN TINNN!’
Suara klakson kembali yoona bunyikan, “jika kau tidak keluar-keluar, maka kita akan meninggalkanmu taeyeon!” teriak Jessica, “iya iya, aku akan turun, tunggu sebentar” teriak taeyeon dari kamarnya yang sedang menuju keluar. Sesampainya diluar, taeyeon menutup pintu, lalu ia menekan-nekan sebuah kode. Kode itu adalah kode rahasia yang hanya diketahui appa dan taeyeon karena dirumah mereka yang begitu besar hanya ditinggal mereka berdua, yang merawat kebun ya tukang kebun bayaran yang datang seminggu sekali. Lalu dengan langkah tergesa-gesa (hampir lari malah) taeyeon memasuki mobil yoona, dia duduk disebelah yoona, sedangkan Jessica duduk dibelakang mengkuteki kuku-kukunya sambil meniup-niup jari-jari kecilnya. “apakah kau tidak bosan setiap pagi melakukan semua itu sica?” ledek taeyeon yang sedang menggunakan sabuk pengaman. Jessica hanya menggeleng tak memperhatikan, dia masih serius membenahi kuku-kukunya. “biarkan sajalah taeyeon, itukan rutinitasnya” balas yoona yang menahan tawa. Mereka semua pergi untuk menjemput tiffany sekalian sarapan disana, itu adalah rutinitas mereka setiap pagi, karena, orangtua mereka semua sibuk, kecuali orangtua tiffany, mereka semua seperti keluarga yang bahagia.

***

‘kemana mereka semua? Kenapa jam segini belum kesini-sini juga’ rintih fany dalam hati sambil melihat-lihat keluar melalui tembok kaca restorannya, dia duduk diantara empat bangku dan satu meja, dimeja itu sudah penuh dengan makanan untuk sarapan mereka semua, tiffany masih menunggu resah.
“nah, itu mereka” tiffany tersenyum semringah. Ia berlari kepintu depan tempat dimana para pelanggan datang. Taeyeon, yoona, dan sica keluar dari mobil tanpa atap milik yoona, mobil itu terlihat sangat mewah ketika terkena pantulan sinar matahari. “welcome to hwang’s family resto” sapa tiffany ramah, memang setiap ada orang masuk, salah satu karyawan atau pemilik resto wajib memberi salam. “gomawo eonni hwang” jawab yoona meledek, “ayolah kita makan sekrang, sudah lapar tau” kata Jessica, “sica sica, kau ini selalu perut saja yang dipikirkan” jawab taeyeon, “em, ya sudah, ayo kita makan, bangkunya disebelah sana” tiffany menunjuk meja yang sudah penuh makanan, “wahhh______” tanpa basa basi Jessica langsung berlari menuju bangku tersebut, ia langsung duduk disalahsatu tempat duduk yang ada. “ayo kemari, tunggu apa lagi?” ajak Jessica. Taeyeon, yoona, dan tiffany saling berhadapan seketika mereka tertawa bersama “kekekekekekeke,, sics sica” kata ketiganya serempak. Mereka berempat makan dengan lahap dan begitu terlihat indah persahabatan mereka, terkadang mereka juga suap-suapan, bahkan tamu-tamu yang datang melihat mereka dengan keheranan. Lalu mereka menanggapinya dengan tawa, karena orang-orang yang memandagi mereka terlihat begitu lucu dan polos. Orang-orang itu menganga melihat mereka, karena kecantikan dan keaegyoan mereka semualah yang membuat semua orang meihat dengan terkagum-kagum.

***

“umma, aku berangkat dulu ya?” kata tiffany sambil mencium pipi ummanya, ‘hmm, sungguh keluarga yang bahagia’ gumam taeyeon, taeyeon sangat iri dengan tiffany, karena tiffany bisa mendapatkan kehangatan keluarga disetiap harinya. Yoona dan Jessica juga mengikuti fany, mereka mencium pipi umma tiffany, lalu berkata “kami berangkat dulu ya umma” ya memang, mereka semua menganggap bahwa umma fany juga umma mereka dan umma yoona juga umma mereka. “taeyeon, sini nak, kau juga anak umma” kata umma fany lalu memeluk taeyeon, taeyeon tersenyum bahagia karena kadang-kadang ia dapat merasakan hangatnya pelukan umma walau bukan dari umma kandungnya. Mereka semua bergegas pergi dari resto itu lalu memasuk mobil dan yoona langsung tancap gas karena mereka tau mereka akan terlambat.

zzZzzZzzZzzZzzZ

“appa puas sekarang! Umma sakit gara-gara appa! Appa ingin umma segera matikan? Supaya appa dapat menikah dengan perempuan murahan sekertaris appa itu! Iya kan ppa? Iya kan??!” bentak namja itu. Dia adalah lee donghae, keluarganya merupakan keluarga yang broken home, appanya seorang pengusaha kaya raya, namun appanya selingkuh dengan sekertarisnya, ketika umma donghae mengetahuinya, ia pingsan, dan dibawa kerumah sakit, dan ummanya divonis penyakit stroke. Entah apa yang harus donghae lakukan, dia bingung, dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari rumah beberapa hari supaya lebih tenang.
“hae, jangan tinggalkan appa nak, bukan maksut appa_______”, ‘SRETTTTT___’, belum selesai appa donghae bicara, suara mobil berputar terdengar, donghae pergi dengan mobil biru kesayangannya. Donghae telah membawa barang-barangnya yang ada didalam koper di jok mobilnya. Ia langsung melesat pergi dari rumahnya yang megah menuju rumah sahabatnya sekitar jam 7 pagi itu juga.

zzZzzZzzZzzZzzZ

“yoona!” kata taeyeon menghadap yoona dengan penuh harapan, “emm..” yoona masih serius menyetir mobilnya, “bolehkan aku mencoba mengendarai mobilmu? Sebentar saja, aku ingin belajar menyetir, ku mohon” balas taeyeon dengan memelas sambil mengeluarkan ekspresi aegyonya, “apakah kau yakin? Ini sudah siang, nanti kita terlambat” jawab yoona, “e’em” taeyeon mengangguk mantap, “baiklah, aku tak memaksa”. Lalu mobil berhenti dipinggiran, yoona bertukar tempat dengan taeyeon. “eh, apa-apaan ini? Kau yang akan menyetir? Nanti kalau nabarak gimana? Ah ga mau ah, aku belom mau mati” kata Jessica melihat taeyeon dan yoona bertukar tempat, “siapa yang akan membawamu mati? Aku Cuma mau belajar menyetir, wek :p” taeyeon memeletkan lidahnya. “baiklah taeyeon, pertama kamu hidupkan mesinnya” perintah yoona, ‘drett, brumm brumm’, “sudah..” jawab taeyeon, “lalu tarik ini kebelakang, dan injak gasnya, pelan pelan saja”, taeyeon mengangguk dan melakukannya. “aaaaaaaaaaaaaa__” teriak mereka semua ketika taeyeon menginjak gas, badan mereka serasa ketinggalan, “ups, sori, kekencekangn nginjeknya, abis semangat sih, hehe” taeyeon nyengir. “huhh, untung gak apa-apa” jawab Jessica. Mereka tertawa cekikikan saat mengulang kejadian tadi. Mereka mengobrol sangat asyik sehingga taeyeon pun tak konsentrasi menyetir. “taeyeon awaasss!!” jerit yoona sambil memejamkan mata.
‘SRUTTTT______’
Suara bantingan setir mobil terdengar, taeyeon hampir menabrak mobil yang ada didepannya, dia syok, dia mengankat tangannya dari setir lalu menggigit salah satu kukunya ‘apa yang kulakukan, apakah orang itu baik-baik saja?’ taeyeon merinding.
Dua namja keluar dari mobil yang ia HAMPIR tabrak, ya HAMPIR, baru HAMPIR, belum ia tabrak. “hey noona! Apakah tidak bisa menyetir?” Tanya salah satu dari namja itu dengan kasar. “a a aku memang belum bisa menyetir, makanya sekarang aku belajar” jawab taeyeon dengan polosnya. “sudahlah, diakan yeoja, tak sepantasnya kau berperilaku seperti itu padanya” teman namja kasar itu mengedipkan sebelah matanya ke yoona, ‘dasar genit’ batin yoona. “lain kali awass kau ya!” kata namja itu menunjuk wajah taeyeon, taeyeon menunduk menghindar. Lalu kedua namja itu pergi.
“taeyeon” yoona mengangguk, taeyeon mengerti apa maksut yoona, lalu ia pindah dari tempat menyetir kesebelahnya –seperti semula-. “kau tahu mereka?” Tanya yoona ke taeyeon, taeyeon mengangguk, dia terlihat begitu lesu atas kejadian tadi, “tampan ya?” kata Jessica sambil senyum-senyum gaje. “kau ini, namja tampan terus yang dipikiranmu” jawab tiffany sambil tertawa. “namja yang memarahimu adalah lee donghae, dan temannya bernama leeteuk”, taeyeon lagi-lagi mengangguk, ia masih memikirkan sesuatu yang teman-temannya tak tahu.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar